Thursday, December 6, 2012

CINTA SEJATI


Aku jatuh cinta padamu
Sejak pertama kita bertemu
Diam menghuni relung hati
Kau tak pernah perduli
……

Cinta sejati
Tak akan pernah mati
Slalu menghiasi
Ketulusan cinta ini



Sungguh indah syair lagu Ari Lasso. Syair itu seharusnya mengispirasi para guru sebagai pendidik untuk memiliki cinta sejati buat seluruh murid-muridnya. Baik yang sekarang masih belajar bersamanya maupun yang sudah lulus atau bahkan yang sudah wafat. Kecintaan guru pada aktifitas mendidik membawa konsekwensi logis bahwa guru juga harus mencintai murid-murid yang dididiknya. Ketika pertama kali seorang guru mengajar, guru sudah harus memiliki cinta sejati kepada para muridnya. Mencintai murid dengan cinta sejati bermakna memberi hati kepada mereka. Membesarkan hati mereka dengan motivasi. Mengisi hati mereka dengan nasihat-nasihat baik. Singkatnya memberi per-HATI-an. Caranya jelas yaitu memperlakukan mereka dengan baik. Tujuannya juga pasti yaitu mengarahkan mereka kepada kebaikan.
Tetapi memang kesejatian cinta itu akan benar-benar teruji manakala sang murid bersikap cuek dan tidak perduli atau bahkan memusuhi guru. Apakah akan luntur atau bahkan hilang cinta itu berubah menjadi benci? Semoga tidak. Dalam sejarah kenabian tercatat bahwa Bginda Rosul Muhammad  SAW bahkan mendoakan kaumnya yang membenci beliau. Terucap sebuah doa dari lisan pribadi yang mulia itu “ Allohumadii qoumii fainnahum laa ya’lamuun”… Ya Alloh berikanlah petunjuk kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengerti. Nah…kalau Nabi saja memperlakukan kaumnya seperti itu, maka tentu sifat penyayang tersebut wajib juga diambil para guru sebagai warisan mulia. Bukankah Nabi adalah sosok manusia yang dicatat Alloh sebagai contoh guru teladan? Dan bukankah para guru adalah pewaris para Nabi?
Jadi, apapun yang ada dalam diri para murid, para guru harus tetap berkomitmen mendidiknya menuju kebaikan. Para guru memang harus punya cinta sejati yang tak boleh pernah mati. Cinta yang selalu menghiasi ketulusan kecintaannya pada tugasnya yang mulia yaitu mendidik.

Bagimana pendapat Anda?

1 komentar:

Unknown said...

jangan keramean blognya ustad haha
assalamualaiku :D