Tuesday, January 29, 2013
LIDAH SEHAT HATI SEHAT
11:45 PM
No comments
Para
pembaca yang budiman! Perhatikan bagaimana Allah menciptakan lidah. Dengan
lidah itu kalian bisa merasakan apa saja. Manis, pahit, asam, getir, hambar dan
lain sebagainya. Pertanyaannya, mengapa kamu bisa membedakan semua rasa itu?
Ketika gula yang kalian makan, manislah rasanya. Ketika asam yang kalian
kunyah, masamlah rasanya. Ketika garam yang ada di lidah, asinlah rasanya.
Mengapa? Jawabannya sederhana saja. Karena kita lidah kalian SEHAT. Coba
misalkan lidah kalian sakit sariawan, selain rasanya sakit dan perih, kalian
juga akan tersiksa karena semua makanan dan minuman yang kalian masukkan ke
mulut menjadi tidak enak.
Ciptaan Allah yang bernama lidah itu
tidak jauh beda dengan yang namanya hati. Hati juga tempat merasakan sesuatu
yang abstrak. Dan apa yang terasa dalam hati itu kita sebut perasaan.
Sama halnya lidah, hati pun bisa
sakit, bisa juga sehat. Hati yang sakit adalah hati yang merasa tersiksa.
Selalu berperasaan tidak nyaman. Bukan hanya karena suasana yang tidak nyaman
bahkan suasana yang indah pun akan terasa tidak nyaman. Itulah hati yang sakit.
Hati yang sakit akan memberi respon
negatif terhadap apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan dilakukan oleh anggota tubuhnya. Saat awal
bulan saat penerimaan gaji. Hati yang sakit akan merasa selalu kurang.
Merasakan ketidak adilan. Merasa kurang puas dan sebagainya. Rumah yang indah
dan megah pun akan terasa sempit dan jelek manakala hati sedang sakit. Teman
teman yang dekat pun akan terasa seperti musuh. Kebencian lah yang timbul dalam
hatinya. Merasa iri, cemburu. Apa yang dimiliknya terkadang disombongkannya.
Dan itulah semua sebagian dari penyakit hati.
Sebaliknya hati yang sehat akan
senantiasa damai dengan karunia Allah yang tiada ternilai. Bahkan hati yang
sehat sekali akan dipenuhi rasa sabar atau bahkan bersyukur manakala terjadi
suatu peristiwa yang secara umum tidak enak. Gaji tidak naik tidak protes.
Bahkan bersyukur karena masih mendapat gaji. Bagaimana seandainya kalau sudah
di PHK? Bukankah habis sudah karirnya. Seandainya di PHK pun mungkin masih
disyukuri karena Allah pasti akan menjadikannya lebih baik setelah keluar dari
tempat kerjanya. Itulah hati yang sehat. Penuh rasa sabar dan syukur. Semoga Allah menyehatkan
lidah dan hati kita semua. Amin.
Friday, January 25, 2013
BERGURU PADA MURID
1:19 AM
No comments
Dalam
pepatah jawa ada ungkapan “Kebo nyusu gudel”. Dalam bahasa indonesia
diterjemahkan bebas “Kerbau menyusu pada anaknya”. Sangat jelas maknanya. Orang
tua menyandarkan sesuatu kepada anaknya. Terjemah bebasnya bisa saja seorang
guru yang berguru pada muridnya. Ya, kenapa tidak. Sah sah saja seorang guru
yang lebih tua usianya bertanya atau menimba ilmu kepada muridnya yang masih
muda usianya.
Hari ini saya telah berguru pada murid
kesayangan saya. Namanya Handaru. Sekarang dia kuliah di Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya semester 5. Sekitar 7 tahun yang lalu dia masih kelas
8 SMP Al Hikmah Surabaya. Tentu saja saya adalah salah seorang gurunya.
Begini ceritanya. Menjelang sholat jumat
saya menyapa dia. Lalu selepas sholat jumat saya kembali menyapanya dan duduk
disebelahnya. Di dalam masjid yang masih penuh dengan jamaah, awalnya saya
tanya kabarnya. Bagaimana pula kabar ayah ibu dan adik adiknya semua. Lalu dia
bercerita tentang semua anggota keluarganya. Lalu saya tanyakan tentang
perkuliahannya. Saat ini dia sedang menempuh semester pendek.
Lalu masuklah saya pada hal ihwal
dunia kedokteran. Saya pun tidak malu padanya untuk menanyakan banyak hal
tentang dunia kedokteran. Tentang anatomi, tentang bedah, tentang spesialisasi,
tentang PTT, DM, penyakit dan banyak hal yang akhirnya saya ketahui dalam
durasi waktu sekitar 30 menit. Ketika masjid telah tampak sepi saya dan dia pun
akhirnya harus mengakhiri obrolan asyik tadi. Rasanya tidak puas untuk
mengetahui dunia kedokteran. Sambil saya temani dia menuju lobby masjid saya
masih juga bertanya pada Handaru.
Akhirnya kami pun berpisah. Saya doakan dan motivasi dia
semoga segera sukses. Dia bilang, Insya Allah 5 atau 6 semester lagi dia sudah
menjadi seorang dokter. Alhamdulillah. Yang tidak lupa saya pesan ke dia,
sampaikan salam saya buat ayah ibu dan semua adik adiknya. Kalau ada kesempatan
Insya Allah saya akan bersilaturrahiim ke kediaman dia.Thursday, January 24, 2013
HIDUP INI ADALAH KARENA KEBETULAN
“Ibu, Mbah… saya pamit ya. Doakan saya.
Saya akan merantau ke Surabaya. Saya tidak akan pulang ke desa ini kalau saya
belum berhasil”…. Itulah kata-kata saya pada Ibu dan nenek saya tercinta ketika
saya membulatkan tekad untuk mengubah nasib. Dari yang berpenghasilan kecil dan
tidak pasti menuju penghasilan besar dan lebih pasti. “Ya nak, kami doakan kamu
berhasil”, begitulah doa orang tua yang juga sangat mencintai saya.
Bismillah! Saya pun berangkat menuju
Surabaya. Tiada keraguan dalam benak saya. Tidak menoleh ke belakang lagi.
Dengan hanya membawa satu tas berisi pakaian dan alquran, saya percaya diri
bahwa saya Insya Allah akan berhasil.
Dengan berbekal pengalaman pernah tinggal
di Surabaya sekitar 5 bulan lamanya, saya mulai menelusuri Surabaya. Setiap
Sabtu saya beli Jawa Pos untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Hari
Senin biasanya saya isi dengan mengirim surat lamaran pekerjaan.
Sehari-harinya saya lalui dengan kegiatan
seperti halnya saya tinggal di desa. Salah satunya solat di masjid. Ternyata
sudah menjadi image bahwa sebagian masjid itu keamanannya tidak terjamin.
Setelah beberapa kali solat di masjid, Innalillahi….sandal saya hilang. Ya
terpaksa saya harus pulang tanpa sandal. Tentu saja solusinya harus membeli
sandal baru. Tentu dengan musibah itu tidaklah menyurutkan niat untuk solat
lagi di masjid. Setelah beberapa kali solat, Masya Allah…..sandal saya hilang
lagi. Ya mau diapakan lagi kalau sudah hilang. Ya beli sandal lagi tentunya.
Belum sebulan tinggal di Surabaya sudah kehilangan sandal dua kali. “Mungkin
itu pertanda kamu akan sukses” hibur teman saya. Setelah hampir sebulan saya di
Surabaya, saya tidak lagi bisa mengirimkan surat lamaran karena sudah tidak ada
lagi lowongan yang sesuai dengan pengalaman dan keahlian saya. Oh nasib!
Dari sekian banyak surat lamaran yang saya
kirim, Alhamdulillah, ada perusahaan yang menghubungi saya untuk mengikuti tes
interview. Di sela-sela interview itu saya
menyempatkan solat duhur di masjid Al Akbar Surabaya. Setelah solat saya
berjalan di serambi masjid. Melihat lihat informasi. Pada papan pengumuman ada
informasi lowongan pekerjaan. Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al Hikmah
mencari beberapa orang guru bidang studi. Melihat persyaratannya kualifikasi
saya masuk kecuali “sudah menikah”. Ya sudah saya simpan alamatnya di HP
Nokia 3315 saya. Saya pun berfikir
“Masak saya jadi guru lagi? Lembaga ini tidak jauh beda dengan lembaga tempat
saya mengajar sebelumnya. Boleh jadi gajinya ya segitu gitu saja. Ya sudahlah.
Waktu pun berlalu. Perusahaan yang sempat
mewawancarai saya akhirnya menghubungi saya untuk mengikuti training sebagai
bagian rangkaian seleksi. Maka ikutlah saya training beberapa hari di kota
Batu. Setelah pelatihan usai saya bertanya pada panitia “Kapan kami akan
dipekerjakan?”. Panitia menjawab bahwa dalam waktu dekat akan dihubungi lewat
telephon. Jika tidak dihubungi berarti peserta tidak lolos.
Merasa kesempatan untuk bekerja semakin
kecil, sempat terbersit dalam pikiran saya untuk bekerja sebagai apapun. Jadi
office boy pun tidak masalah, asal saya bisa bekerja. Tapi apa ya tidak malu.
Sarjana dobel dobel kok jadi office boy. Maka saya buka kembali HP saya. Saya
lihat kembali alamat YLPI Al Hikmah. Saat itu waktu pengiriman lamaran sudah
tinggal sehari. Maka malam itu saya segera membuat surat lamaran untuk saya
kirimkan keesokan harinya.
Gayungsari adalah alamat YLPI Al Hikmah.
Merasa saya mengenal daerah itu dan mengingat waktu pengiriman mendekati batas
akhir, maka saya tidak mengirimkan lewat kantor pos. Surat itu saya bawa
langsung ke alamat surat.
Ya Allah kok sepi begini ya. Mungkin ini
rumah ketua yayasannya. Saya ucapkan salam namun tiada jawaban. Karena niat dan
tujuan saya memasukkan surat lamaran, maka surat itu tetap harus sampai ke
alamat yang ada. Ya sudah saya masukkan saja ke dalam kotak surat yang menempel
di pintu gerbang. Masya Allah! Suratnya tidak masuk karena amplopnya ukuran
folio. Ya sudah saya letakkan di atasnya saja. Lalu saya pergi meninggalkan
tempat itu. Biar sajalah. Semua terserah Allah mau diapakan surat itu. Pokoknya
saya pasrah saja.
Waktu pun berlalu. Seminggu sudah saya
tiada punya kegiatan selain kluyuran tidak jelas. Tiba tiba ada panggilan
telephon masuk ke HP saya. “Asalamu alaikum! Ini benar Bapak Eko Agus Widjaja?
Ini dari YLPI Al Hikmah. Surat lamaran Bapak sudah masuk ke kami dan memenuhi
syarat untuk tes wawancara. Bapak kami minta datang besok pagi di alamat Jalan
Gayungsari IV nomer 25. Lokasinya dekat masjid Pak”. Begitulah kira kira suara
itu saya dengar. Alhamdulillah ada panggilan.
Keesokan harinya sesuai dengan permintaan,
saya mempersiapkan diri kemudian menuju ke lokasi. Dengan sepeda motor pinjaman
saya menuju ke alamat dimana saya memasukkan surat dahulu. Setelah merapikan
diri di belakang masjid Al Akbar Surabaya, saya langsung meluncur ke Jalan
Gayungsari IV nomer 25.
Akhirnya sampailah saya di lokasi saya
memasukkan surat. Ternyata rumah itu sepi seperti dahulu. Kok sepi ya? Apa
belum dimulai acaranya. Kan ini tepat jam 8. Saya tunggu barang sebentar.
Merasa asing dengan suasana sepi itu saya memberanikan diri untuk bertanya
kepada seorang tukang becak yang ngetem tidak jauh dari sana. Ketika saya tanya
apakah ini benar kantor YLPI Al Hikmah, Jalan Gayungsari IV nomer 25, maka
tukang becak itu menjawab bukan. Kalau ini gang 2. Lalu? Mas terus saja ke
utara lalu belok kiri. Lurus saja sampai ada masjid. Nah di depan masjid itu
kantornya Al Hikmah.
Allohu Akbar! Masya Allah…. Dulu kan saya
memasukkan surat ke sini. Tapi kok saya bisa di panggil. Allahu Akbar! Ternyata
Allah yang telah menolong saya melalui pemilik rumah gang 2 tadi. Sungguh, ini
adalah karunia besar yang saya terima. Allah telah mengenalkan saya pada Al
Hikmah dengan caraNya yang luar biasa yang saya tidak habis pikir bisa seperti
itu. Dan waktu terus bergulir sehingga sampai akhirnya saya bisa mengikuti
seluruh tes seleksi dan diterima di YLPI Al Hikmah. Subhanallah!
Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih
memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi bagian dari lemabaga dakwah Al Hikmah
tercinta. Semoga saya bisa memberikan karya terbaik bagi Allah SWT melalui Al
Hikmah. Amin!
Apapun yang terjadi dalam perjalan hidup
saya semuanya adalah kehendak Allah. Dan kehendak Allah itu sudah betul, tidak
salah. Yang saya rasakan tidak enak sudah betul menurut Allah. Yang tidak enak
juga sudah betul. Ah… hidup saya ini memang serba kebetulan, bukan serba
kesalahan. Terima kasih ya Allah! Engkau sudah betul dalam mengatur skenario
hidupku. I love You!
HAJJ EXPERIENCE (TMT GRADE 8)
“Isn’t
this a beautiful hotel?” she said her etched face spoke of pain and suffering
she had endured, but her shiny eyes spoke of resilience and acceptance. “Yes,
it is,” I said praying my voice did not reveal the truth that I and my
privileged party coming from California were about ready to walk over and file
a complaint with our travel agent for poor accommodations. This was the
filthiest hotel any of us had ever seen. I looked over to my sister who was
also performing Hajj, the year was 2004, and we both stood there looking at
this woman and feeling ashamed that we had lost sight of the reason we were
there.
Each
person’s Hajj experience is phenomenally different. Yet the principles of Hajj
are the exact same for everybody. The intention for Muslims is to perform this
pillar of the religion, going to Mecca, at least once before they die. I was
young, 27 years of age, compared to the ages around me, people of 40, 50, and
older. Most wait to perform Hajj later in life, some wait to first perfect all
other pillars such as fasting and praying, while others wait to save for the
expensive trip, I was given the trip as a gift by my husband. With that point
said, and as anything in life when handed to you, one simply takes it for
granted. I sadly and humbly regret that I went with an immature eye and heart.
However being a writer I did make numerous observations about those that were
performing Hajj and I had more than a few memorable moments.
First,
passion, people wanted to fulfill every step of the Hajj to perfection. I
received the greatest opportunity to touch the Kaaba, crossing between brute
burly men that were elbowing and jostling to try to come close to the cube; my
party felt a surge of adrenalin and purpose. Armed guards stood at the very
front of the Kaaba and when we, a group of California Muslim women, came close
they asked us to leave a few times before they realized we weren’t going
anywhere and allowed us to touch and kiss the Kaaba. It was at that moment that
I felt a surge of something moving inside me, not so much that I was so near
the cube draped in the finest black cloth, but that I was touching the symbol I
have spent all my years facing and praying towards. The Kaaba is the most
sacred site in Islam. The Quran states the Kaaba was constructed by Abraham and
his son Ishmael, as ordered of them by God over 1400 years ago. The cube has a
mosque built around it. All Muslims around the globe face the Kaaba during the
five prayers, every day. I later looked back and realized what brave women we were
to get through the chaos of those circling the Kaaba and those that have spent
their entire lives waiting to touch the sacred cube. We held hands tight and
quickly forced our way away from the crowds and to the safety of the outskirts
where we could gaze on the beauty of the cube from afar.
The
second thing I noticed was charitable people, who were so giving of themselves.
I injured my ankle while walking around the Kaaba, you are required to walk
seven times around the Kaaba in a counter clockwise direction, this is done
numerous times. A crowd of different colors and nationalities that were all
devoid of any socioeconomic markers came to help. Men during Hajj wear two
pieces of white cloth. Women usually wear simple modest clothing. Those people
that encircled me could of ranged from peasants to princes and I will never
know anything about them but their kindness.
Lastly,
I was touched by the humility people exuded, weeping big gasping echoing sobs
for forgiveness, pain, regret, and strength seeking it only from their lord. I
want to say that through these observations Hajj did change me. I did learn so
much about my physical and emotional abilities, and I got a rare glimpse of
people behaving at their best.
Written by : Ghada Bedai. Ghada was born in Cairo, Egypt
and lived there to the age of four before coming to the United States at such a
young age. She feels immensely blessed that she has been immersed in the
traditions of a different culture, and able to tap into another world in her
creative endeavors. She finds that her children
inspire her by the simplicity that they perceive the world. From that, she is
able to let go of her complex views and see the world simply as it is.
Tuesday, January 22, 2013
AYO MENCINTAI NABI MUHAMMAD SAW
11:35 PM
No comments
Pagi ini saya sampaikan pada
anak-anak saya di kelas tentang Nabi Muhammad SAW yang pada tanggal 12 Robiul Awal
diperingati hari kelahiran beliau. Kami baca surah Al Fiil dan sholawat untuk
mengenang dan mendoakan serta memuji beliau. Anjuran saya : Perbanyaklah baca
sholawat buat belaiu. Semoga kita dapat syafaat beliau di hari qiyamat.
Saya sampaikan pada anak-anak
bahwa Rosulullah SAW sangat peduli pada kita semua. Pada kalian semua ummatnya.
Ketika beliau mau wafat beliau sebut ummatnya. Kelak ketika beliau dibangkitkan
pun yang dicari juga ummatnya. Subhanallah! Alangkah cintanya beliau pada kita
semua. Maka sangat wajib bagi kita untuk mencintai beliau SAW.
Anak anakku yang tercinta….
Alquran dan Assunah adalah
pedoman hidup orang Islam. Kalau kita memperhatikan keduanya, alngkah tebalnya.
Seakan terasa sulit untuk melaksanakan ajaran agama. Tidak! Tidaklah susah.
Jangan melihat tebalnya sumber hukum itu. Lakukan saja apa yang sudah kita
terima dari para guru kita. Setiap kali beraktifitas, selalu kaitkan dengan
perilaku Nabi Muhammad SAW. Bagaimana Rosulullah SAW bangun tidur, masuk keluar
kamar kecil, makan minum dan lain lain. Dengan begitu kita sudah termasuk orang
yang mencintai Nabi SAW karena meniru perilaku beliau yang baik baik itu. Ayo!
Tirulah perilaku beliau. Insya Allah kalian akan selamat.
Dengan cara seperti itu semoga
tumbuh rasa cinta yang mendalam kepada Sayyidina Muhammad SAW. Kalau kita mencintai
sesama, mungkin hanya beberapa tahun saja. Tapi kecintaan ummat kepada Nabi
Muhammad SAW akan berlaku sepanjang masa. Sudah lebih dari 1400 tahun ummat
masih mencintai beliau. Jangan berhenti mencintai beliau. Senandungkan selalu
sholawat. Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi washohbihi
ajma’iin. Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Amin!
JANGAN MENUNGGU DIKEJAR ANJING
1:40 AM
No comments
Inspirasi ini muncul justru karena saya tidak tahu harus menulis apa kali ini. Seorang teman sempat menanyakan “Apa
ispirasi hari ini?”. Ya saya jawab saja bahwa saya belum dapat inspirasi. Lalu saya
sempat berfikir dan merenung “Mau menulis apa saya hari ini?”. Bukankah saya
sudah punya komitmen untuk menulis satu hari satu karya walaupun hanya satu
paragraf. Maka inilah tulisan saya hari ini.
Kondisi
saya yang sedang terdesak ini menjadi inspirasi saya untuk menuangkan ide dalam
bentuk tulisan. Memang dalam beberapa kesempatan terdesak kita menjadi memiliki
kemampuan untuk menuangkan ide, untuk melakukan sesuatu yang tidak kita
pikirkan sebelumnya. Ada sebuah ilustrasi mudah : kalau kita diadu berlari sama
seekor anjing, boleh jadi kita akan ketinggalan. Namun ketika kita terdesak,
tepatnya ketika kita dikejar anjing, maka kita pasti berlari lebih cepat
daipada anjing itu. Ya, kesimpulannya keterdesakan itu menumbuhkan kemampuan.
Kondisi
tersebut menginspirasi kita untuk merenung bahwa kita sebenarnya pasti punya
potensi. Hanya saja mampukah kita menumbuhkan potensi itu lalu bisa kita
gunakan dalam kondisi yang longgar tanpa menunggu saat terdesak. Maka mungkin
nasehat baik bagi kita semua adalah bahwa kita harus bekerja keras untuk
berfikir melakukan sesuatu sebelum sampai kepada keadaan yang mendesak. Asala
mau berlatih setiap waktu secara kontinyu, Insya Allah akan ada ide ide
cemerlang bagi kita. Amin!
Monday, January 21, 2013
SABAR + SYUKUR = BAHAGIA
1:06 AM
No comments
Hidup ini isinya dua saja. Semuanya berpasangan. Ada laki laki ada perempuan. Ada langit ada bumi. Ada hitam ada putih. Ada suka ada duka. Ada senang ada susah. Ada kaya ada miskin. Ada sejahtera ada menderita. Pokoknya selalu begitu. Jadi sebenarnya yang kita hadapi dalam hidup ini tidak terlalu rumit sekali. Oleh karena itu solusinya pun tidak susah susah banget.
Solusi dari semua yang kita hadapi dalam hidup di dunia ini ya SABAR dan SYUKUR saja. Setiap langkah kita dalam hidup ini pasti dan pasti ketemu enak dan tidak enak. Itulah romantika hidup di dunia. Kalau mau menurut apa yang dinasehatkan oleh Rosululloh SAW, sebenarnya dua bekal tadi sudah cukup dalam mengarungi hidup ini. Beliau pernah mengagumi orang beriman yang punya dua karakter tersebut dalam sabdanya : “Sungguh mengagumkan perihal seorang mukmin. Semua urusannya menjadi baik, dan hal itu tidak terjadi pada seorangpun kecuali orang mukmin. Jika mendapatkan kegembiraan, ia BERSYUKUR , dan hal itu adalah suatu kebaikan baginya. Jika mendapatkan musibah, ia BERSABAR, dan hal itu adalah suatu kebaikan baginya.” (HR. Muslim). Kita semua yakin seyakin yakinnya bahwa konsep Nabi Muhammad SAW tersebut tidak salah, tidak luput dan pasti benar. Nah tunggu apalagi. Jadi kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan hati ya bersabarlah. Kalau ada yang menggembirakan hati ya bersyukurlah. Insya Allah dengan begitu hati akan tenang dan hidup kita pasti akan bahagia karena kita menurut apa yang dinasehatkan Rasululloh, panutan seluruh umat.
Solusi dari semua yang kita hadapi dalam hidup di dunia ini ya SABAR dan SYUKUR saja. Setiap langkah kita dalam hidup ini pasti dan pasti ketemu enak dan tidak enak. Itulah romantika hidup di dunia. Kalau mau menurut apa yang dinasehatkan oleh Rosululloh SAW, sebenarnya dua bekal tadi sudah cukup dalam mengarungi hidup ini. Beliau pernah mengagumi orang beriman yang punya dua karakter tersebut dalam sabdanya : “Sungguh mengagumkan perihal seorang mukmin. Semua urusannya menjadi baik, dan hal itu tidak terjadi pada seorangpun kecuali orang mukmin. Jika mendapatkan kegembiraan, ia BERSYUKUR , dan hal itu adalah suatu kebaikan baginya. Jika mendapatkan musibah, ia BERSABAR, dan hal itu adalah suatu kebaikan baginya.” (HR. Muslim). Kita semua yakin seyakin yakinnya bahwa konsep Nabi Muhammad SAW tersebut tidak salah, tidak luput dan pasti benar. Nah tunggu apalagi. Jadi kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan hati ya bersabarlah. Kalau ada yang menggembirakan hati ya bersyukurlah. Insya Allah dengan begitu hati akan tenang dan hidup kita pasti akan bahagia karena kita menurut apa yang dinasehatkan Rasululloh, panutan seluruh umat.
Friday, January 18, 2013
BISA KARENA BIASA
1:06 AM
No comments
Sejak kecil kita semua suka makan. Kalau sekedar cuma suka makan
pastilah semua orang bisa. Pernahkah terpikir dalam diri kita bahwa kita
juga seharusnya suka memasak? Hmmm.... tidak semua orang tentunya. Apalagi seorang laki laki.
Kalau ditanya mengapa? Jawabnya mungkin "Saya tidak bisa". Ya... memasak
memang bukan sebuah keharusan bagi laki laki. Tapi kalau tidak ada yang memasak ya mau
makan apa? Solusinya ya membeli di warung atau rumah makan atau restoran.
Sudah cukup lama kita semua mengenal juru masak laki laki. Chef laki laki cukup mendominasi di dapur hotel atau restoran ternama. Entah mengapa. Apakah memang rasa akan berbeda dengan masakan wanita? Unik memang kalau juru masak adalah seorang laki laki.
Yang perlu kita belajar adalah bahwa dunia memasak yang sejak dahulu didominasi wanita justru sekarang yang banyak muncul di televisi adalah kaum laki laki. Artinya, kalau kita semua mau belajar ya kita pasti bisa. Para chef laki laki itu ya asalnya sama dengan yang lain. Tidak bisa apa apa. Lalu para chef itu berlatih dan mempraktikkan semua teori memasak hingga akhirnya mereka bisa. Jadi hanya karena terbiasa saja kita semua bisa. Maka, bukan hanya memasak saja yang harus dibiasakan. Semua kebaikan itu awalnya juga susah. Asal sudah terbiasa Insya Allah kita semua pasti bisa.
Sudah cukup lama kita semua mengenal juru masak laki laki. Chef laki laki cukup mendominasi di dapur hotel atau restoran ternama. Entah mengapa. Apakah memang rasa akan berbeda dengan masakan wanita? Unik memang kalau juru masak adalah seorang laki laki.
Yang perlu kita belajar adalah bahwa dunia memasak yang sejak dahulu didominasi wanita justru sekarang yang banyak muncul di televisi adalah kaum laki laki. Artinya, kalau kita semua mau belajar ya kita pasti bisa. Para chef laki laki itu ya asalnya sama dengan yang lain. Tidak bisa apa apa. Lalu para chef itu berlatih dan mempraktikkan semua teori memasak hingga akhirnya mereka bisa. Jadi hanya karena terbiasa saja kita semua bisa. Maka, bukan hanya memasak saja yang harus dibiasakan. Semua kebaikan itu awalnya juga susah. Asal sudah terbiasa Insya Allah kita semua pasti bisa.
Thursday, January 17, 2013
FALSAFAH PERAN WALI KELAS (#3 : Sharing Pengalaman Saja)
11:28 PM
No comments
Lihat dan perhatikan ayam yang
sedang mengerami telurnya. Sekitar tiga minggu sang ayam mengerami telur
telurnya. Dengan sabar dan istiqomah, sang induk menghangatkan telur telurnya. Hingga
tiba waktunya, maka menetaslah semua telur telur itu menjadi anak anak ayam. Alhamdulillah,
sang induk telah sukses melaksanakan tugasnya. Sang induk telah mencetak
generasi unggul. Sehat jasmani dan rohani.
Gambaran ayam mengerami telurnya sama halnya
dengan sang wali kelas yang “mengerami” murid muridnya. Maka wali kelas wajib
menjaga dan menunggui murid muridnya agar “menetas” dengan baik. Wali kelas
harus peduli dan penuh perhatian kepada para muridnya. Harus sabar dalam
melayani para muridnya. Dengan karakter wali kelas yang seperti itu, maka besar
kemungkinannya para siswa yang menjadi tanggung jawabnya akan meraih
keberhasilan di akhir tahun pembelajaran. Baik itu nilai akademis maupun
kekuatan karakter yang baik. Selamat “mengerami” wahai para wali kelas!WALI KELAS ITU POWERFUL (#2 : Sharing Pengalaman Saja)
1:22 AM
No comments
Para wali kelas adalah sosok hebat manakala mampu
melayani para orang tua dengan pelayanan yang baik terkait dengan putra putri
mereka. Hebat bukan hanya di mata para orang tua tetapi juga di hadapan semua
civitas akademika dan masyarakat pada umumnya. Secara ekonomi layanan
pendidikan adalah produk sekolah. Oleh karena itulah maka pelayanan kepada
pengguna jasa sekolah harus sebaik baiknya.
Nah,
dengan record selama satu semester atau bahkan dua semester menemani para siswa
di dalam kehidupannya di sekolah TERNYATA wali kelas itu powerful sekali. Punya
kekuatan untuk mempengaruhi para orang tua yang boleh jadi punya derajat sosial
lebih tinggi. Manakala para orang tua meminta pendapat terkait putra putrinya,
maka seorang wali kelas akan sangat diperhatikan kata katanya. Apa yang
disarankan akan menjadi kalimat sakti untuk dilaksanakan para orang tua. Untuk itulah
diperlukan keahlian dalam berkomunikasi agar pelayanan kepada para orang tua
semakin baik. Pada suatu hari di saat penerimaan raport tiba, datang dua orang Bapak yang sangat di kenal di sekolah saya. Maklum beliau berdua adalah para direktur perusahaan nasional ternama yang berpusat di Surabaya. Beliau berdua datang pada waktu yang sama, tujuan yang sama serta pertanyaan yang sama pada saya selaku wali kelas anaknya. Beliau berdua bertanya apakah putra beliau beliau itu perlu di les kan, maksudnya tambahan belajar di luar seperti ikuta bimbingan belajar. Maklum anak anak itu sudah naik ke kelas 9, sehingga bayangan UNAS sudah ada di benak beliau. Maka saya sarankan saja agar anak anak beliau berdua itu di les kan saja. Tentu bukan tanpa alasan saya menyarankan hal tersebut. Saya sudah mengenal pola belajar kedua anak tersebut. Intinya kalau tidak di les kan maka anak anak tersebut tidak akan belajar. Tujuan les bukan semata mata tambahan pengetahuan saja, namun juga sebagai tempat belajar. Artinya kalau tidak les agaknya susah untuk belajar. Alhamdulillah beliau berdua menerima saran saya hingga akhirnya kedua anak tersebut sukses UNAS dan diterima di SMA ternama di Surabaya.
Wednesday, January 16, 2013
PERAN WALI KELAS (#1: Sharing)
1:33 AM
No comments
Idealnya, di semua sekolah,
seorang wali kelas punya peran yang sangat penting dan utama. Bagaimana tidak. Wali
kelas lah yang senantiasa berkomunikasi dengan para orang tua atau wali dari
para siswa yang ada di dalam kelasnya. Sedangkan para orang tua adalah pengguna
utama jasa pendidikan sekolah. Dalam hal ini untuk mengajar dan mendidik putra
putri beliau.
Nah, terkait dengan itulah maka
sosok wali kelas punya kewajiban untuk menjaga nama baik sekolah dengan
memiliki standard kompetensi seorang wali kelas khusnya kemampuan berkomunikasi
dengan para orang tua. Boleh jadi para orang tua tidak mengenal seluruh civitas
akademi di sekolah, namun dengan mengenal wali kelasnya para orang tua sudah
bisa menilai seperti apa sekolah tempat anaknya belajar. Itulah mengapa wali
kelas harus punya nilai baik di hadapan para orang tua. Bukan untuk mencari
muka secara pribadi tetapi secara institusi. Mengapa? Ya karena seseorang
disebut wali kelas manakala dia menjadi bagian dari sekolah.
Para orang tua yang ingin
mengetahui bagaimana perkembangan akademis dan non akademis putra putrinya
pasti akan bertanya langsung kepada wali kelas. Oleh karena itulah maka wali
kelas harus memiliki data data pendukung untuk bisa menjawab pertanyaan orang tua.
Bahkan tidak cukup data data numerik saja, misalnya nilai, namun juga data data
empirik berupa pengamatan terhadap perilaku keseharian para siswa serta
berbagai macam catatan yang terkait dengan perilaku siswa. Dengan memiliki
modal seperti itulah seorang wali kelas akan mampu melayani dengan baik para
orang tua. Boleh jadi kepuasan orang tua terhadap layanan wali kelas akan
menjadi media pemasaran yang baik bagi produk sebuah sekolah. Bagaimana? Ada pendapat
lain?
Tuesday, January 15, 2013
HIDUP YANG SERBA KEBETULAN (#4-Habis : Sepenggal Kisah Sukses)
2:13 AM
No comments
Waktu
pun berlalu. Seminggu sudah saya tiada punya kegiatan selain kluyuran tidak
jelas. Tiba tiba ada panggilan telephon masuk ke HP saya. “Asalamu alaikum! Ini
benar Bapak Eko Agus Widjaja? Ini dari YLPI Al Hikmah. Surat lamaran Bapak
sudah masuk ke kami dan memenuhi syarat untuk tes wawancara. Bapak kami minta
datang besok pagi di alamat Jalan Gayungsari IV nomer 25. Lokasinya dekat
masjid Pak”. Begitulah kira kira suara itu saya dengar. Alhamdulillah ada
panggilan.
Keesokan
harinya sesuai dengan permintaan, saya mempersiapkan diri kemudian menuju ke
lokasi. Dengan sepeda motor pinjaman saya menuju ke alamat dimana saya
memasukkan surat dahulu. Setelah merapikan diri di belakang masjid Al Akbar
Surabaya, saya langsung meluncur ke Jalan Gayungsari IV nomer 25.
Akhirnya
sampailah saya di lokasi saya memasukkan surat. Ternyata rumah itu sepi seperti
dahulu. Kok sepi ya? Apa belum dimulai acaranya. Kan ini tepat jam 8. Saya
tunggu barang sebentar. Merasa asing dengan suasana sepi itu saya memberanikan
diri untuk bertanya kepada seorang tukang becak yang ngetem tidak jauh dari
sana. Ketika saya tanya apakah ini benar kantor YLPI Al Hikmah, Jalan
Gayungsari IV nomer 25, maka tukang becak itu menjawab bukan. Kalau ini gang 2.
Lalu? Mas terus saja ke utara lalu belok kiri. Lurus saja sampai ada masjid.
Nah di depan masjid itu kantornya Al Hikmah.
Allohu
Akbar! Masya Allah…. Dulu kan saya memasukkan surat ke sini. Tapi kok saya bisa
di panggil. Allahu Akbar! Ternyata Allah yang telah menolong saya melalui
pemilik rumah gang 2 tadi. Sungguh, ini adalah karunia besar yang saya terima.
Allah telah mengenalkan saya pada Al Hikmah dengan caraNya yang luar biasa yang
saya tidak habis pikir bisa seperti itu. Dan waktu terus bergulir sehingga
sampai akhirnya saya bisa mengikuti seluruh tes seleksi dan diterima di YLPI Al
Hikmah. Subhanallah!
Alhamdulillah,
sampai saat ini saya masih memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi bagian
dari lemabaga dakwah Al Hikmah tercinta. Semoga saya bisa memberikan karya
terbaik bagi Allah SWT melalui Al Hikmah. Amin!
Apapun
yang terjadi dalam perjalan hidup saya semuanya adalah kehendak Allah. Dan
kehendak Allah itu sudah betul, tidak salah. Yang saya rasakan tidak enak sudah
betul menurut Allah. Yang tidak enak juga sudah betul. Ah… hidup saya ini
memang serba kebetulan, bukan serba kesalahan. Terima kasih ya Allah! Engkau
sudah betul dalam mengatur skenario hidupku. I love You Ya Allah!
Monday, January 14, 2013
TAWAKKAL SAJA (#3 : Sepenggal Kisah Sukses)
1:16 AM
No comments
Dari sekian banyak surat lamaran yang
saya kirim, Alhamdulillah, ada perusahaan yang menghubungi saya untuk mengikuti
tes interview. Di sela-sela interview itu saya
menyempatkan solat duhur di masjid Al Akbar Surabaya. Setelah solat saya
berjalan di serambi masjid. Melihat lihat informasi. Pada papan pengumuman ada
informasi lowongan pekerjaan. Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al Hikmah
mencari beberapa orang guru bidang studi. Melihat persyaratannya kualifikasi
saya masuk kecuali “sudah menikah”. Ya sudah saya simpan alamatnya di HP
Nokia 3315 saya. Saya pun berfikir
“Masak saya jadi guru lagi? Lembaga ini tidak jauh beda dengan lembaga tempat
saya mengajar sebelumnya. Boleh jadi gajinya ya segitu gitu saja. Ya sudahlah.
Waktu pun berlalu. Perusahaan yang
sempat mewawancarai saya akhirnya menghubungi saya untuk mengikuti training
sebagai bagian rangkaian seleksi. Maka ikutlah saya training beberapa hari di
kota Batu. Setelah pelatihan usai saya bertanya pada panitia “Kapan kami akan
dipekerjakan?”. Panitia menjawab bahwa dalam waktu dekat akan dihubungi lewat
telephon. Jika tidak dihubungi berarti peserta tidak lolos.
Merasa kesempatan untuk bekerja semakin
kecil, sempat terbersit dalam pikiran saya untuk bekerja sebagai apapun. Jadi
office boy pun tidak masalah, asal saya bisa bekerja. Tapi apa ya tidak malu.
Sarjana dobel dobel kok jadi office boy. Maka saya buka kembali HP saya. Saya
lihat kembali alamat YLPI Al Hikmah. Saat itu waktu pengiriman lamaran sudah
tinggal sehari. Maka malam itu saya segera membuat surat lamaran untuk saya
kirimkan keesokan harinya.
Gayungsari adalah alamat YLPI Al
Hikmah. Merasa saya mengenal daerah itu dan mengingat waktu pengiriman
mendekati batas akhir, maka saya tidak mengirimkan lewat kantor pos. Surat itu
saya bawa langsung ke alamat surat.
Ya Allah kok sepi begini ya. Mungkin
ini rumah ketua yayasannya. Saya ucapkan salam namun tiada jawaban. Karena niat
dan tujuan saya memasukkan surat lamaran, maka surat itu tetap harus sampai ke
alamat yang ada. Ya sudah saya masukkan saja ke dalam kotak surat yang menempel
di pintu gerbang. Masya Allah! Suratnya tidak masuk karena amplopnya ukuran
folio. Ya sudah saya letakkan di atasnya saja. Lalu saya pergi meninggalkan
tempat itu. Biar sajalah. Semua terserah Allah mau diapakan surat itu. Pokoknya
saya pasrah saja.
Friday, January 11, 2013
Surabaya… Aku datang! (#2 : Sepenggal Kisah Sukses)
5:09 PM
No comments
Dengan berbekal
pengalaman pernah tinggal di Surabaya sekitar 5 bulan lamanya, saya mulai
menelusuri Surabaya. Setiap Sabtu saya beli Jawa Pos untuk mendapatkan
informasi lowongan pekerjaan. Hari Senin biasanya saya isi dengan mengirim
surat lamaran pekerjaan.
Sehari-harinya
saya lalui dengan kegiatan seperti halnya saya tinggal di desa. Salah satunya
solat di masjid. Ternyata sudah menjadi image bahwa sebagian masjid itu
keamanannya tidak terjamin. Setelah beberapa kali solat di masjid,
Innalillahi….sandal saya hilang. Ya terpaksa saya harus pulang tanpa sandal.
Tentu saja solusinya harus membeli sandal baru. Tentu dengan musibah itu
tidaklah menyurutkan niat untuk solat lagi di masjid. Setelah beberapa kali
solat, Masya Allah…..sandal saya hilang lagi. Ya mau diapakan lagi kalau sudah hilang.
Ya beli sandal lagi tentunya. Belum sebulan tinggal di Surabaya sudah
kehilangan sandal dua kali. “Mungkin itu pertanda kamu akan sukses” hibur teman
saya. Setelah hampir sebulan saya di Surabaya, saya tidak lagi bisa mengirimkan
surat lamaran karena sudah tidak ada lagi lowongan yang sesuai dengan
pengalaman dan keahlian saya. Oh nasib!
NIAT KUAT TEKAT BULAT (#1 : Sepenggal Kisah Sukses)
1:21 AM
No comments
“Ibu, Mbah… saya pamit ya. Doakan saya.
Saya akan merantau ke Surabaya. Saya tidak akan pulang ke desa ini kalau saya
belum berhasil”…. Itulah kata-kata saya pada Ibu dan nenek saya tercinta ketika
saya membulatkan tekad untuk mengubah nasib. Dari yang berpenghasilan kecil dan
tidak pasti menuju penghasilan besar dan lebih pasti. “Ya nak, kami doakan kamu
berhasil”, begitulah doa orang tua yang juga sangat mencintai saya.
Bismillah! Saya pun berangkat menuju
Surabaya. Tiada keraguan dalam benak saya. Tidak menoleh ke belakang lagi.
Dengan hanya membawa satu tas berisi pakaian dan alquran, saya percaya diri
bahwa saya Insya Allah akan berhasil. Alhamdulillah, akhir cerita ini saya pun sukses dengan pertolongan Allah SWT.
Thursday, January 10, 2013
BERWUDHU SEBELUM BELAJAR
1:51 AM
No comments
Bismillahirrahmaanirrahiim. Pengalaman pagi ini sungguh luar biasa. Ketika saya anak anak di kelas "Siapa diantara kalian yang sekarang masih punya wudhu?"... Subhanallah! Ada seorang anak yang datang terlambat mengangkat tangannya. Hanya ada seorang diantara 26. "Kok kamu masih punya wudhu Mas? Apa kamu barusa solat subuh?" "Tidak ustad. Memang saya berwudhu sebelum berangkat sekolah".... Alhamdulilllah. Murid saya yang satu ini semoga senantiasa dirahmati Allah.
Lalu saya lanjutkan motivasi saya.
Anak anak... Apa yang dilakukan teman kalian sungguh sesuatu yang luar biasa. Bukan hanya di sisi ustad tapi juga di sisi Allah SWT. Tahukah kalian bahwa jika kita berwudhu sebelum belajar, maka kita akan ditemani malaikat yang Insya Allah akan membantu kita dalam menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu marilah besok kita awali belajar kita dengan senantiasa dalam keadaan suci. Kita berwudhu bukan hanya membersihkan badan tapi juga membersihkan jiwa, membersihkan hati. Karena ilmu itu akan dimasukkan ke dalam hati, maka siapkan hati kalian dalam keadaan bersih dan suci agar ilmu ilmu yang diajarkan para guru bisa masuk ke dalam hati kalian dan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Coba perhatikan bagaimana Nabi Muhammad SAW memotivasi kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilihat dengan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua tangannya itu bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, akan keluar setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir, sehingga dia akan keluar dalam keadaan benar-benar bersih dari dosa.” (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 224).
Nah Nak..... Berwudhu ya sebelum belajar!
Lalu saya lanjutkan motivasi saya.
Anak anak... Apa yang dilakukan teman kalian sungguh sesuatu yang luar biasa. Bukan hanya di sisi ustad tapi juga di sisi Allah SWT. Tahukah kalian bahwa jika kita berwudhu sebelum belajar, maka kita akan ditemani malaikat yang Insya Allah akan membantu kita dalam menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu marilah besok kita awali belajar kita dengan senantiasa dalam keadaan suci. Kita berwudhu bukan hanya membersihkan badan tapi juga membersihkan jiwa, membersihkan hati. Karena ilmu itu akan dimasukkan ke dalam hati, maka siapkan hati kalian dalam keadaan bersih dan suci agar ilmu ilmu yang diajarkan para guru bisa masuk ke dalam hati kalian dan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Coba perhatikan bagaimana Nabi Muhammad SAW memotivasi kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أَوِ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ،
خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ،
فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ
كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ،
فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيْئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ
أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوْبِ.
“Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilihat dengan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua tangannya itu bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, akan keluar setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir, sehingga dia akan keluar dalam keadaan benar-benar bersih dari dosa.” (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 224).
Nah Nak..... Berwudhu ya sebelum belajar!
Wednesday, January 9, 2013
MEMBANGUN KARAKTER? PERHATIKAN 3 HAL INI
12:12 AM
No comments
Inilah kutipan inti ketika secara tiba tiba diminta mengisi ceramah pada acara aqiqoh...
"Para bapak dan Ibu rahimakumulloh... Baik buruknya anak anak kita itu bergantung pada tiga hal yaitu : RUMAH, SEKOLAH, LINGKUNGAN. RUMAH.... Kalau kehidupan di dalam rumah tangga kita baik, Insya Allah anak anak akhlaknya akan baik. Sebaliknya, jika suasana rumah tidak baik, tidak menutup kemungkinan anak anak akhlaknya akan buruk juga. Nauzubillah! Sebenarnya cara mudah untuk mendidik anak anak di rumah adalah dengan memberi teladan atau contoh yang baik kepada putra putri kita. Kalau kepengin anak kita rajin solat ya jangan cuma di suruh saja. Ajak saja anak anak pergi ke musolla. Insya Allah mereka akan menjadi anak anak yang ahli sholat. Amin.
SEKOLAH.... Bapak Ibu yang berbahagia. Memilihkan sekolah buat anak anak jangan asal memilih. Pilihlah sekolah yang disana ditanamkan perilaku yang baik. Yang bisa mendidik, bukan hanya mengajar. Anak anak tidak hanya kepingin pinter tapi juga berakhlakul karimah. Berbudi dan berprestasi. Di Surabaya sudah banyak sekolah dengan basis agama. Sebagian memang biayanya cukup mahal, namun kualitasnya juga seimbang. Ono rego ono rupo, kata orang jawa. Jadi mohon diperhatikan tempat belajar anak anak kita.
Selanjutnya LINGKUNGAN. Bapak dan Ibu yang terhormat. Lingkungan tempat anak anak kita bermain itu sangat punya peran dalam membentuk karakter anak anak. Kita harus benar benar mengawasi anak anak, dengan siapa mereka bermain. Kalau teman sepermainannya suka main game, maka jangan kaget nanti kalau anak anak kita suka mengunjungi tempat video game atau warnet. Kalau teman teman mereka baik baik, Insya Allah anak kita akan ikut ikutan baik....." dst.
Alhamdulillah bisa ceramah!
"Para bapak dan Ibu rahimakumulloh... Baik buruknya anak anak kita itu bergantung pada tiga hal yaitu : RUMAH, SEKOLAH, LINGKUNGAN. RUMAH.... Kalau kehidupan di dalam rumah tangga kita baik, Insya Allah anak anak akhlaknya akan baik. Sebaliknya, jika suasana rumah tidak baik, tidak menutup kemungkinan anak anak akhlaknya akan buruk juga. Nauzubillah! Sebenarnya cara mudah untuk mendidik anak anak di rumah adalah dengan memberi teladan atau contoh yang baik kepada putra putri kita. Kalau kepengin anak kita rajin solat ya jangan cuma di suruh saja. Ajak saja anak anak pergi ke musolla. Insya Allah mereka akan menjadi anak anak yang ahli sholat. Amin.
SEKOLAH.... Bapak Ibu yang berbahagia. Memilihkan sekolah buat anak anak jangan asal memilih. Pilihlah sekolah yang disana ditanamkan perilaku yang baik. Yang bisa mendidik, bukan hanya mengajar. Anak anak tidak hanya kepingin pinter tapi juga berakhlakul karimah. Berbudi dan berprestasi. Di Surabaya sudah banyak sekolah dengan basis agama. Sebagian memang biayanya cukup mahal, namun kualitasnya juga seimbang. Ono rego ono rupo, kata orang jawa. Jadi mohon diperhatikan tempat belajar anak anak kita.
Selanjutnya LINGKUNGAN. Bapak dan Ibu yang terhormat. Lingkungan tempat anak anak kita bermain itu sangat punya peran dalam membentuk karakter anak anak. Kita harus benar benar mengawasi anak anak, dengan siapa mereka bermain. Kalau teman sepermainannya suka main game, maka jangan kaget nanti kalau anak anak kita suka mengunjungi tempat video game atau warnet. Kalau teman teman mereka baik baik, Insya Allah anak kita akan ikut ikutan baik....." dst.
Alhamdulillah bisa ceramah!
Tuesday, January 8, 2013
ORANG TUA ISTIMEWA
1:46 AM
No comments
Pagi hari ini saya ada tamu seorang Ibu. Beliau adalah orang tua salah seorang murid saya. Sebut saja namanya Ananda. Yang saya tahu Ananda ini sering di tinggal oleh ayah ibunya karena kesibukan di luar kota. Dalam seminggu mungkin dua hari saja bertemu atau bahkan tidak sama sekali. Secara teori tentu hal ini tidak baik untuk perkembangan Ananda. Namun dugaan seperti tidak berlaku pada Ananda. Ananda ternyat tumbuh menjadi anak yang hebat dalam keluarganya. Adiknya yang masih kelas 2 SD sering diajari ketika belajar di rumah. Bahkan Ananda beberapa kali memasak untuk adiknya dan komentar adiknya pun luar biasa. Enak katanya.
Ternyata orang tua yang satu ini luar biasa. Beliau masih menyempatkan untuk mengawasi dan memperhatikan Ananda dari jauh. Ananda yang di rumah disediakan fasilitas serba ada ternyata tidak serta merta bebas tiada batas. Ananda ternyata bisa memanfaatkan barang barang istimewa seperti internet, HP, Laptop, TV dan lain lain sesuai dengan kegunaannya. Jika ada sesuatu yang tidak baik yang dia lihat di TV atau di dunia maya, maka Ananda langsung mengalihkan ke posisi lain. Saya merasa mendapat inspirasi luar biasa hari ini. Ananda memang hebat!
Ternyata orang tua yang satu ini luar biasa. Beliau masih menyempatkan untuk mengawasi dan memperhatikan Ananda dari jauh. Ananda yang di rumah disediakan fasilitas serba ada ternyata tidak serta merta bebas tiada batas. Ananda ternyata bisa memanfaatkan barang barang istimewa seperti internet, HP, Laptop, TV dan lain lain sesuai dengan kegunaannya. Jika ada sesuatu yang tidak baik yang dia lihat di TV atau di dunia maya, maka Ananda langsung mengalihkan ke posisi lain. Saya merasa mendapat inspirasi luar biasa hari ini. Ananda memang hebat!
Monday, January 7, 2013
MURID : MANUSIA YANG SANGAT SAYA CINTAI
Pagi hari ini saya melepas rindu dengan murid murid saya. Sudah dua minggu lamanya saya tidak bertemu mereka. Ah... mereka pasti senang setelah sekian lama menikmati liburannya. Ada yang silaturrahiim ke kakek neneknya yang jauh di sana : Aceh, Jambi, Ternate! Ada juga yang rekreasi ke pulau Bali. Sekembalinya dari menghabiskan liburan sekolah, anak anak tampak tersenyum lebar. Alhamdulillah. Mereka sangat senang! Dan saya pun senang.
Mengawali hari pertama semester genap, saya berterus terang kepada anak anak bahwa kalian sangat saya cintai. Dengan adanya kalian, ada juga saya. Tanpa murid, bagaimanakah saya akan dipanggil "guru"? Ya.... karena itulah saya sangat mencintai murid murid saya. Lagi pula, dengan mengajarkan kebaikan kebaikan kepada para murid, walaupun sederhana, misalnya "jangan kencing sambil berdiri", maka saya sangat berharap kebaikan itu akan terus mereka kerjakan bahkan mereka wariskan. Dengan begitu, langgenglah ilmu ilmu agama yang diajarkan para Nabi dan ulama salafus sholih. Hmmm... Murid muridku, aku sangat mencintaimu!
Mengawali hari pertama semester genap, saya berterus terang kepada anak anak bahwa kalian sangat saya cintai. Dengan adanya kalian, ada juga saya. Tanpa murid, bagaimanakah saya akan dipanggil "guru"? Ya.... karena itulah saya sangat mencintai murid murid saya. Lagi pula, dengan mengajarkan kebaikan kebaikan kepada para murid, walaupun sederhana, misalnya "jangan kencing sambil berdiri", maka saya sangat berharap kebaikan itu akan terus mereka kerjakan bahkan mereka wariskan. Dengan begitu, langgenglah ilmu ilmu agama yang diajarkan para Nabi dan ulama salafus sholih. Hmmm... Murid muridku, aku sangat mencintaimu!
Friday, January 4, 2013
MENULIS ITU BERPAHALA
Rasanya tidak adil jika saya hanya berbicara di depan kelas. Memerintah para murid saya untuk menulis, membaca atau apa saja. Saya lah justru orang yang pertama kali untuk melakukan sesuatu. Jika saya minta para siswa untuk membuat sebuah karangan, maka sangat wajib bagi saya untuk membuat karangan lalu saya minta para siswa meniru apa yang telah saya kerjakan yaitu menulis. Kalau saya pikir pikir mengapa saya harus rajin menulis, menulis apapun juga, adalah karena harapan semoga tulisan saya dibaca oleh sebanyak banyaknya orang.Lalu dengan itu para pembaca menjadi terispirasi untuk melakukan sebuah kebaikan walaupun kecil. Maka sangat tepat bagi saya untuk menulis dalam sebuah blog lalu saya share ke Facebook dan Twitter. Tentu semua dengan niatan baik, yaitu berniat agar apa yang saya tulis bisa menjadi amal solih di sisi Allah SWT. Semoga saya semakin giat menulis tentang hal hal yang baik. Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)