Tuesday, January 29, 2013

LIDAH SEHAT HATI SEHAT

Para pembaca yang budiman! Perhatikan bagaimana Allah menciptakan lidah. Dengan lidah itu kalian bisa merasakan apa saja. Manis, pahit, asam, getir, hambar dan lain sebagainya. Pertanyaannya, mengapa kamu bisa membedakan semua rasa itu? Ketika gula yang kalian makan, manislah rasanya. Ketika asam yang kalian kunyah, masamlah rasanya. Ketika garam yang ada di lidah, asinlah rasanya. Mengapa? Jawabannya sederhana saja. Karena kita lidah kalian SEHAT. Coba misalkan lidah kalian sakit sariawan, selain rasanya sakit dan perih, kalian juga akan tersiksa karena semua makanan dan minuman yang kalian masukkan ke mulut menjadi tidak enak.
          Ciptaan Allah yang bernama lidah itu tidak jauh beda dengan yang namanya hati. Hati juga tempat merasakan sesuatu yang abstrak. Dan apa yang terasa dalam hati itu kita sebut perasaan.
Sama halnya lidah, hati pun bisa sakit, bisa juga sehat. Hati yang sakit adalah hati yang merasa tersiksa. Selalu berperasaan tidak nyaman. Bukan hanya karena suasana yang tidak nyaman bahkan suasana yang indah pun akan terasa tidak nyaman. Itulah hati yang sakit.
Hati yang sakit akan memberi respon negatif terhadap apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga  dan dilakukan oleh anggota tubuhnya. Saat awal bulan saat penerimaan gaji. Hati yang sakit akan merasa selalu kurang. Merasakan ketidak adilan. Merasa kurang puas dan sebagainya. Rumah yang indah dan megah pun akan terasa sempit dan jelek manakala hati sedang sakit. Teman teman yang dekat pun akan terasa seperti musuh. Kebencian lah yang timbul dalam hatinya. Merasa iri, cemburu. Apa yang dimiliknya terkadang disombongkannya. Dan itulah semua sebagian dari penyakit hati.
Sebaliknya hati yang sehat akan senantiasa damai dengan karunia Allah yang tiada ternilai. Bahkan hati yang sehat sekali akan dipenuhi rasa sabar atau bahkan bersyukur manakala terjadi suatu peristiwa yang secara umum tidak enak. Gaji tidak naik tidak protes. Bahkan bersyukur karena masih mendapat gaji. Bagaimana seandainya kalau sudah di PHK? Bukankah habis sudah karirnya. Seandainya di PHK pun mungkin masih disyukuri karena Allah pasti akan menjadikannya lebih baik setelah keluar dari tempat kerjanya. Itulah hati yang sehat. Penuh rasa sabar dan syukur. Semoga Allah menyehatkan lidah dan hati kita semua. Amin.

0 komentar: